Kamis, 14 Januari 2010

Tidak memiliki visi akan membuat kita menjadi korban sejarah, tetapi memiliki visi akan membuat kita menjadi pengukir sejarah.

Nick Vujicic

Nick lahir di kota Melbourne, pada tanggal 4 Desember 1982. Hari kelahirannya bukan penuh kegembiraan namun penuh dengan kekecewaan dari orang tua maupun orang-orang lain yang sudah menantikan kelahirannya. Ia terlahir tanpa tangan dan kaki sama sekali. Impian yang besar untuk memiliki hidup yang lebih baik membuatnya berjuang melawan nasibnya. Ketika menginjak umur 21 tahun, Nick sudah menyelesaikan pendidikan perguruan tingginya, dan diwisuda sebagai seorang Sarjana Ekonomi. Nick mengikuti pendidikan khusus di Amerika Serikat untuk menjadi seorang ‘Motivational Speaker’, yang dapat diselesaikan olehnya dalam waktu singkat dan dengan hasil yang gemilang. Nick Vujicic mempunyai rencana-rencana RAKSASA bagi masa depannya. Ia ingin menjadi seorang pembicara bertaraf internasional yang pergi mengelilingi dunia, bisa mandiri secara finansial dalam usia yang ke 25, menjadi seorang penulis buku-buku ‘bestseller’ yang dapat menjamah dan mengubah kehidupan para pembacanya di seluruh dunia, dan tampil di acara televisi paling laris di Amerika Serikat: ‘Oprah Winfrey Show’. Awal tahun 2005 ia sudah mendapat undangan untuk memberikan penyajian-penyajian di Afrika Selatan, yang disusul oleh kunjungan ‘tour’ ke kota-kota di Amerika Serikat sepanjang pertengahan tahun 2005, untuk berkhotbah sambil membagikan kesaksian dan pengalaman hidupnya. Nick sudah memiliki rumah sendiri di kota Brisbane, dan sedang memulai investasinya untuk membeli ‘property’ yang kedua.
Nick Vujicic adalah seorang pria yang memiliki impian yang tanpa batas. Keberhasilan yang ia tuai sekarang ini adalah hasil dari sebuah impian yang mengubahkan hidupnya. Ia menjadi seorang yang menembus keterbatasan dengan mengubah nasibnya. Namanya dikenal sebagai seorang pengukir sejarah dan bukan menjadi seorang korban sejarah. Visi yang besar mengubahkannya dan menjadikan keterbatasan bukan lagi hal yang membelenggu hidupnya.
Kisah Nick diatas pun mengingatkan kita supaya kita memiliki visi yang besar. Latar belakang hidup kita bukanlah suatu alasan jika kita tidak berhasil. Dengan adanya visi, apapun yang menjadi keadaan kita saat ini dapat kita ubahkan menjadi keadaan yang lebih baik.

Kisah diatas diambil dari newsletter-subscribe@gbika.org

1 komentar: